SURAT DARI NEGERI ZAITUN
Surat kau kirimkan dengan sampul luka
Dari negeri zaitun yang dibalut duka
Isi suratmu hanyalah tetesan darah dan air
mata
Kau pun kirimkan bangunan runtuh yang teruntai
dengan memar luka
Telah sampai suratmu dari negeri zaitun
Negeri dengan melodi bedil dan senapan
Kubaca dengan isak tangis yang beriringan
Kau bercerita tentang hilangnya sebuah
kemuliaan
Kau berkisah tentang pahitnya tangisan
Kubaca suratmu dengan tangis yang terisak
Dari kisahmu tentang tubuh yang dibedil merangkak-rangkak
Tentang si yatim yang menangis terisak-isak
Kini hanya lantunan do’a di penghujum malam
Kuselipkan pada hati yang paling dalam
Kuperuntukkan pada penguasa seluruh alam